Kalurahan Argodadi

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama  (MWC NU) Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul menggelar berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional tahun 2019. 

Rangkaian acara diawali dengan silaturahmi kecamatan (Silatcam) yang dilaksanakan Ahad (29/9/2019) siang. Bertempat di gedung serbaguna balai Desa Argodadi, Silatcam ini dihadiri sekitar 200 orang yang terdiri dari pengurus MWC NU Sedayu, pengurus badan otonom NU Sedayu di antaranya Muslimat, Ansor, Fatayat,  IPNU, IPPNU, UPZISNU, LDNU, dan RMI NU Sedayu serta para kader penggerak NU Sedayu.

Beberapa acara dilaksanakan Sabtu (19/10/2019) siang, di antaranya simaan al-quran 30 juz oleh hafidz/hafidzoh NU Sedayu yang dilaksanakan di gelanggang olah raga Desa Argorejo pada pukul 06.00-16.00 WIB. Pada waktu yang bersamaan, juga dilaksanakan berbagai macam lomba yang diikuti oleh sekitar 100 orang anak-anak usia TK dan PAUD. Di antara lomba yang di gelar adalah adzan, hafalan doa, hafalan surat pendek, fasholatan, dan mewarnai.

Dilanjutkan pada Sabtu (19/10/2019) malam, yaitu acara "Sedayu Bersholawat dan Haul Akbar" yang dilaksanakan di Lapangan Argorejo. Diawali dengan istighotsah kubro untuk mendoakan para pahlawan dan para pendiri NU  yang dilaksanakan usai sholat magrib, dipimpin oleh Kyai Muhadi dilanjutkan dengan gebyar sholawat yang dipimpin oleh Habib Syech Bin Abdul Qadir Al-Athas dan diiringi oleh  100 penerbang dari grup sholawat se-Kecamatan Sedayu, pemutaran film tentang kiprah NU Sedayu, pelantikan pengurus Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Sedayu masa khidmat 2019-2021, dan diakhiri dengan pengajian bersama KH. Ali Munir dari Salaman, Magelang yang dihadiri sekitar 2000 jamaah yang berasal dari Kecamatan Sedayu dan sekitarnya.

Puncak peringatan hari santri nasional MWC NU Sedayu yaitu kirab NUsantara yang dilaksanakan Ahad (20/10/2019) siang tepatnya pukul 13.00 dari Balai Desa Argodadi menuju lapangan Argorejo, Sedayu. Kirab ini diikuti sekitar 2000 peserta yang terdiri dari pengurus MWC NU dan badan otonom, para santri,  serta warga nahdliyan yang berasal dari berbagai kelompok, di antaranya jamaah tahlilan, jamaah yasinan, manaqib, sholawat, dan lain-lain.

Ketua panitia, Anwarul Fahmi menyatakan bahwa tujuan diselenggarakannya peringatan hari santri ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta kepada para ulama, terutama untuk anak-anak dan para santri sehingga bisa melanjutkan perjuangan para ulama.

Peserta kirab dilepas oleh Wakil Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa hari santri merupakan suatu apresiasi untuk para santri, di mana hari santri yang ditetapkan tanggal 22 Oktober ditandai dengan peristiwa penting.

"Tanggal 22 Oktober KH. Hasyim Asyari bersama para kyai se-Jawa dan Madura menggelorakan semangat jihad melawan penjajah yang mendarat di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Atas dasar semangat jihad itulah terlahir resolusi jihad Nahdlatul Ulama. Jihad bagi NU adalah mempertahankan Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan jihad dengan mengebom gereja, dan mendzolimi orang atau kelompok yang berbeda, tetapi jihad bagi NU adalah jihad mempertahankan kedaulatan", tuturnya.

Ia juga menambahkan, ditengah berbagai masalah kebangsaan, di mana Indonesia yang terdiri dari berbagai macam perbedaan, NU dan para santri diharapkan bisa tampil mendamaikan situasi untuk mempertahankan NKRI, karena para santri memiliki nasab sebagai pejuang, dan itulah yang ditunjukkan oleh KH. Hasyim Asyari dan para kyai se-Jawa Madura.