Sejarah Singkat

Administrator 26 September 2017 10:11:06 WIB

Meskipun bangunan "Sanggrahan" belum diketahui persis tahun berdirinya, namun menurut cerita dari nenek moyang bahwa sejak zaman perjuangan bangunan ini telah berdiri kokoh dan sebagai saksi bisu turut dalam menumpas penjajah.

Waktu itu pada malam hari bangunan ini sebagai basis perjuangan TNI dan para pejuang untuk mengatur strategi perang melawan Belanda yang bermarkas di Bantar, Klangon, Argosari, Sedayu, Bantul. Diera kemerdekaan, bangunan ini pernah dijadikan Sekolah Rakyat (SR) atau SD Sungapan 1 dan 3 hingga tahun 1969-an, kemudian secara berturut-turut  bangunan ini sebagai pusat pertemuan dan kegiatan sosial, budaya, keagamaan dan pemerintahan. Sampai saat ini juga digunakan sebagai tempat pertemuan maupun pertunjukan seni seperti wayangan, natalan, paskah, pengajian, rapat-rapat, resepsi pernikahan, sanggar karawitan, sanggar seni tari, kegiatan posyandu, senam dan lain sebagainya.

Sang empu-nya rumah, Eyang Raden Nganten Ngabei (Alm) Prawiro Diharjo eyang dari Bapak H. Setyo Pranyoto, S.Sos mantan lurah Desa Argodadi (1977-2014) pernah Ngendiko/berbicara "siapa yang mempunyai rumah ini?. Beliau menjawab " yang memakainya itulah yang mempunyai dan wajib baginya untuk merawat/menjaganya. Hal ini mengisyaratkan kepada kit semua warga masyrakat dan pemerintah Desa Argodadi  berkewajiban untuk melestarikan, menjaga, merawat rumah adat jawa kuno ini yang memiliki sejarah dan mempunyai andil besar bagi masyrakat luar, umumnya Argodadi khususnya Sungapan Dukuh dan sekitarnya. Untuk itu kita sangat berterimakasih kepada Eyang Raden Nganten Ngabei (Alm) Prawiri Diharjo yang telah memberikan bagunan ini yang sekarang menjadi Rumah Budaya Argodadi. Selain itu, kebesaran beliau juga terukir kuat dengan diberikannya tanah wakaf untuk Masjid Baiturrokhim, Gereja Kristen Sungapan dan Makam Padukasari yang berada disekitar Rumah Budaya Argodadi. inilah bentuk kepedulian belaui terhadap masyarakat sekitar dan kedermawanannya. Itulah sekilas sejarh singkat dari  "Sanggrahan" Rumah Budaya Argodadi.

kedepannya "Sanggrahan" Rumah Budaya Argodadi ini akan menampung seluruh seni, budaya, adat benda-benda kuno, alat tradisional untuk koleksi dan mengembangkan adat seni budaya yang ada di Argodadi. Rencananya pula, Rumah Budaya Argodadi ini akan menampilakn eksposisi hasil ketrampilan, seni, industri rumah tangga, kuliner dan pada malamnya akan ditampilkan seni yang ada di 14 pedukuhan Desa Argodadi untuk mengisi event tersebut, sehingga rumah budaya ini diharapkan menjadi ajang kreatifitas masyarakat Argodadi dan lambat laun dapat menari wisatawan domestik maupun non domestik sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.(Mel)

Komentar atas Sejarah Singkat

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License